Mama, Aku Jatuh Cinta !

Ketika anak memasuki masa puber, pada saat itu anak mulai mempelajari perasaan orang dari lawan jenis, bahkan hubungan erat dan saling percaya tersebut bisa mengalahkan hubungan dengan orangtua mereka . Celakanya, kalau tidak diarahkan dengan baik dan benar, maka perasaan ini dapat membuat anak menjadi hilang arah dan bisa jadi merusak masa depan si buah hati. Tugas orang tua untuk membimbing dan memberikan pengertian, sebab perasaan "cinta" ini merupakan karunia bagi setiap manusia.

Anak dewasa terlalu cepat
Siapa yang berwenang menetapkan batas usia untuk mencintai atau dicintai? Bagaimana Anda menentukan bahwa anak Anda terlalu dini untuk urusan cinta? Dan siapa pula yang mengatakan bahwa ketika usia 15 tahun cinta tidak bisa nyata? Anak memang dikarbit oleh tehnologi sehingga cepat dewasa. Media sosial, TV, dan gadget tak bisa dibendung. Jelaslah bahwa karena usia dan pengalaman, remaja mungkin tidak melihat secara jelas cinta itu seperti apa. mereka hanya melihat adanya kecocokan dalam hubungan dengan lawan jenis. Tugas Anda - untuk membantu anak mengenali jati diri mereka berdasarkan pengalaman orangtua sewaktu masih remaja dulu.

Berikan penjelasan, jangan mengikatnya.
Orang tua sering menyangka cinta monyet dengan remaja adalah awal hubungan  seks, yang dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Tapi apakah lebih mudah mencegah daripada menjelaskan kepada mereka semua konsekuensi yang bisa timbul? memang cinta itu ibarat buah terlarang yang manis, anda boleh melarangnya tetapi ketika itu dilakukan, siapa yang bisa menjamin anak tidak akan melakukannya dibelakang anda? oleh karena itu lebih baik memberikan penjelasan, memperkuat keimanan,memperdalam agama, menanamkan rasa tanggung jawab, mempererat kasih sayang dengan keluarga dibandingkan mengekangnya dari perasaan cinta. Dan jangan menakut-nakuti anak untuk mencintai, karena dapat menyebabkan dia trauma saat dewasa nanti, yang kemudian akan mampu mencegah dia dari menjalani hidup normal, bahkan bisa mengganggu kelancaran hubungan dengan lawan jenis.

Kita harus berpikir tentang belajar, bukan cinta
Tanamkanlah di benak anak. Sebuah pendidikan yang baik lebih penting dari segalanya- ini adalah awal untuk karier yang sukses dan kekayaan materi pada saat dewasa nanti. Tapi dalam porsi yang wajar,cinta tidak mengganggu bila bukan menjadi prioritas hidup sang anak ketika usia sekolah. Jelaskan kepada mereka bahwa semua hal memiliki masa dan waktu untuk dijalani. Apa yang baik bagi putri Anda ketika usia sekolah adalah duduk dikelas membaca buku matematika, berfokus pada menjalani ujian kenaikan kelas, memanfaatkan waktu bersama keluarga tercinta dibandingkan memelihara hubungan dengan pria yang harusnya dilakukan ketika usia dewasa nanti? Berikanlah pengertian bahwa Hubungan jangka panjang antara sepasang kekasih akan berlangsung ketika dewasa nanti yang disertai dengan perencanaan  kehidupan masa depan bersama-sama,bukan pada saat usia sekolah. Hal ini dapat memberikan semacam stimulus bagi anak untuk menunda sejenak mengenal cinta. Setelah semua masa sekolah terlewati,maka ia sudah diijinkan untuk menata hidupnya sendiri.

Semua orang tua pernah menjadi remaja
Apakah Anda tidak tersinggung ketika orangtua Anda melarang Anda untuk mencintai sewaktu anda remaja dulu? Nah itulah hebatnya umur. Dulu anda remaja, sekarang anda orang tua. begitu pula nanti anak anda akan menjadi orang tua. Tanamkanlah nilai yang anda dapatkan dulu ketika masih remaja. Kalau anda mampu melewatinya dengan benar masa remaja itu, yakinlah bahwa anak anda juga mampu melewatinya nanti. Pengalaman adalah guru yang terbaik.
      

Simak Juga Artikel Berikut:



1 komentar:

Dunia ceria selalu said...

Nice info ... thank u

Post a Comment

 
Design by Themes | Powered by Blogger | Bloggerized by Bincanganak
Free Automatic Backlink Family Blogs Top Parents blogs